Dangdutmerupakan salah satu dari genre musik populer tradisional Indonesia yang khususnya memiliki unsur-unsur musik Hindustani (India Utara), Melayu, dan Arab. Dangdut memiliki ciri khas pada dentuman tabla (alat musik perkusi India) dan gendang. Dangdut juga sangat dipengaruhi dari lagu-lagu musik tradisional India dan Bollywood.
Musik dangdut adalah kombinasi antara musik melayu dan musik india, lalu musik ini berkembang dan menghadirkan dengan ciri khasnya yang berbeda dengan musik melayu. Ciri khas musik dangdut ini yaitu menggunakan alat musik tabla, sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan suara ndut. Musik Dangdut memiliki irama yang ringan, inilah yang membuat penyanyi dan penikmat musik ini untuk menggoyangkan anggota badannya. Musik dangdut sangat mudah diterima masyarakat karena liriknya yang sederhana sehingga mudah dicerna. Musik Dangdut yang merupakan seni kontemporer yang semakin dikenal masyarakat seiring perkembangan jaman. Pada awalnya dangdut dikenal dengan seni musik untuk kalangan kelas bawah dan memang aliran seni musik dangdut ini adalah cerminan dari kondisi masyarakat kelas bawah yang memiliki ciri khas kelugasan dan kesederhaannya. Di awal tahun 2000-an seiring kejenuhan dengan musik dangdut asli membuat para musisi dangdut di daerah Jawa Timur mulai memberikan inovasi musik dangdut yang lebih segar yaitu seni musik dangdut Koplo. Dan karena kreatifitas para Musisi Dangdut Jawa Timur-an inilah hingga sekarang ini musik dangdut koplo yang khas dengan gaya jingkrak pada setiap goyangan penyanyi. Dangdut koplo ini saat ini dikenal luas dan banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Sayangnya, banyak masyarakat yang memang kurang menyetujui musik dangdut koplo sekarang banyak beredar di masyarakat karena aksi panggung yang sering berbau seronok atau kurang sopan, baik dari para pemusik maupun penyanyinya, sehingga mengundang aksi yang negatif juga dari para penonton. Belum lagi tema-tema lagu yang mulai melenceng dari batas kesopanan, yang tidak hanya membahas tentang percintaan namun bahkan ada bahasan tentang anjuran berselingkuh, dan hal-hal kurang sopan lain yang dianggap tak pantas jika didengar atau dinyanyikan oleh lapisan masyarakat dengan rentang umur anak-anak sampai remaja. Namun memang tidak bisa dipungkiri bahwa pada era sekarang ini musik dangdut telah menjangkau semua lapisan masyarakat mulai dari kelas bawah hingga kalangan menengah keatas. Bahkan saat ini telah memasuki dunia hiburan diskotik yang menjadikan dangdut sebagai menu musik setiap hari. Banyaknya ajang kompetisi dangdut baik secara on screen maupun off screen menunjukkan bahwa tak hanya orang dewasa yang mahir bernyanyi dangdut dengan cengkok khasnya yang bisa dikatakan sulit tersebut. Namun kenyataannya banyak anak-anak dan remaja yang mampu juga melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa musik dangdut merupakan musik rakyat, yang bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat Indonesia, walaupun banyak aliran atau warna musik baru yang mulai berdatangan ke Indonesia saat ini. Nah, demikianlah penjelasan tentang musik dangdut yang sesungguhnya adalah salah satu kekayaan seni milik bangsa Indonesia yang wajib kita banggakan dan jaga dengan baik, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita.
Musiktradisional merupakan salah satu jenis musik yang lahir dan berkembang di tempat musik itu berasal. Yang artinya, musik tradisional merupakan musik yang muncul dan dikembangkan di suatu tempat dan menjadi salah satu ciri khas dari tempat tersebut. Untuk perkembangan dari kedua musik tradisional dan modern, adalah sebagai berikut ini
Kamu pasti sudah tidak asing dengan musik dangdut buka? Yap, dangdut jadi salah satu jenis musik yang populer dan berpengaruh bagi masyarakat tanah air. Berdasarkan sejarah musik dangdut Indonesia, ada beberapa era hingga akhirnya berkembang seperti sekarang. Jika kamu penggemar musik dangdut, maka wajib tahu sejarah jenis musik ini karena sudah ada sejak zaman dulu. Bahan warna musiknya pun sangat beragam hingga bisa lebih modern seperti sekarang. Sejarah Musik Dangdut Indonesia Dangdut jadi salah satu genre musik populer di Indonesia dengan banyak penikmatnya. Musik ini dikategorikan sebagai perpaduan antara musik tradisional Indonesia dengan pengaruh musik India, Malaysia, dan barat. Dangdut pertama kali muncul pada tahun 1960-an dan terus berkembang hingga sekarang, menjadi salah satu genre musik paling populer di Indonesia. Sejarah Dangdut dimulai pada era 1960-an, ketika musik-musik asing mulai membanjiri pasar musik Indonesia. Di saat itu, muncul musisi-musisi seperti Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, dan Hamdan ATT, yang menggabungkan aliran musik Melayu, India, dan rock 'n' roll barat dengan musik tradisional Indonesia. Mereka menciptakan gaya musik yang disebut "Orkes Melayu" yang kemudian menjadi cikal bakal dari musik dangdut. Kemudian musik dangdut semakin populer di Indonesia. Rhoma Irama, dikenal sebagai "Raja Dangdut," menjadi sosok ikonik dalam industri musik dangdut. Irama menciptakan lagu-lagu dengan pesan-pesan sosial dan politik yang kuat, serta menggabungkan elemen musik rock dan pop ke dalam lagu-lagunya. Karakteristik musik dangdut yang khas adalah penggunaan alat musik seperti keyboard, gitar elektrik, drum, dan seruling. Pada tahun 1980-an, dangdut semakin merajai panggung musik Indonesia. Banyak penyanyi dangdut terkenal seperti Elvy Sukaesih, Mansyur S, Meggy Z, dan masih banyak lagi, yang terkenal dengan gaya vokal mereka yang khas dan lagu-lagu yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Selama dekade ini, dangdut berkembang menjadi sub genre-sub genre yang lebih spesifik seperti dangdut koplo, dangdut remix, dan dangdut rock. Pada tahun 1990-an, dangdut mulai mengalami perubahan dalam aransemen musik dan gaya penampilan. Artis-artis seperti Inul Daratista dan Rhoma Irama terus membawa inovasi ke dalam musik dangdut dengan menambahkan elemen modern seperti tarian erotis dan penampilan panggung yang flamboyan. Meskipun kontroversial, inovasi-inovasi ini berhasil menarik perhatian dan popularitas dangdut semakin meluas di kalangan masyarakat. Pada abad ke-21, dangdut terus berkembang dan mengikuti tren musik modern. Artis-artis muda seperti Via Vallen, Nella Kharisma, dan Ayu Ting Ting menciptakan lagu-lagu dangdut dengan sentuhan pop dan elektronik yang lebih modern. Dangdut juga semakin mendunia dengan penampilan-penampilan di luar negeri dan kolaborasi dengan musisi internasional. Perkembangan teknologi dan media sosial juga memainkan peran penting dalam memperluas popularitas dangdut. Banyak lagu dangdut menjadi viral di platform media sosial seperti YouTube dan Instagram, membantu memperkenalkan genre musik ini. Era Musik Dangdut Musik dangdut memiliki akar dari musik tradisional seperti musik Melayu, musik India, dan musik gambus. Musik dangdut telah mengalami beberapa era yang ditandai dengan perubahan gaya, tren, dan popularitasnya. Berikut ini adalah beberapa era dalam perkembangan musik dangdut 1. Era Pioner 1960-an - 1970-an Pada era ini, musik dangdut masih dalam tahap perkembangan awal. Genre ini dipengaruhi oleh musik Melayu dan musik India. Artis pionir seperti Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, dan A. Rafiq membawa musik dangdut ke dalam popularitas yang lebih luas. Bahkan saat ini kamu mungkin tidak asing dengan lagu judi milik Rhoma Irama atau melodi chord Pecah Seribu milik Elvy Sukaesih yang sangat populer. Di era inilah mereka berjaya dengan warna musik dangdut yang masih sangat kental melayunya. 2. Era Klasik 1980-an - 1990-an Era ini ditandai dengan dominasi musik dangdut klasik yang lebih tradisional. Liriknya cenderung romantis dan sering menggambarkan kisah asmara. Beberapa artis terkenal pada era ini adalah Elvy Sukaesih, Mansyur S, Rita Sugiarto, dan Evie Tamala. 3. Era Modern 2000-an - 2010-an Pada era ini, musik dangdut mengalami perubahan dalam pengaruh dan gaya musik. Terdapat penggabungan dengan elemen pop, rock, dan elektronik, yang menghasilkan variasi gaya dangdut seperti dangdut koplo dan dangdut remix. Artis seperti Inul Daratista, Dewi Persik, Zaskia Gotik, Siti Badriah menjadi populer pada periode ini. 4. Era Kontemporer 2010-an - sekarang Musik dangdut terus berkembang dengan adanya inovasi dan perubahan tren musik. Beberapa artis muda seperti Ayu Ting-ting, Via Vallen, Nella Kharisma, Cita Citata, Happy Asmara telah menciptakan lagu-lagu dangdut yang populer dengan gaya modern. Perlu diingat bahwa era musik dangdut bersifat dinamis, dan pengelompokan ini hanya memberikan gambaran umum tentang perkembangannya. Selama waktu, terdapat pergeseran gaya dan pengaruh musik yang dapat mempengaruhi arah perkembangan musik dangdut. Jika kamu ingin mengetahui lebih lengkap tentang sejarah musik dangdut Indonesia maka bisa baca buku Dangdut Musik, Identitas, Dan Budaya Indonesia yang ditulis Andrew Weintraub ini. Buku ini akan memberimu banyak informasi tentang perkembangan musik dangdut hingga kepopulerannya sekarang. Buku ini bisa kamu pesan dan beli di
BeginiSejarah "Penciptaan" Musik Dangdut. Musik dangdut diperkirakan mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1968. Gengre musik ini merupakan asimilasi dari beberapa jenis musik yang berkembang di Indonesia ketika itu, seperti qasidah, gambus, musik melayu Deli, dan termasuk pengaruh irama musik Amerika Latin di tahun 1950-an.

★ SMA Kelas 10 / Ujian Semester 2 UAS / UKK Seni Budaya SMA Kelas 10Musik dangdut merupakan perkembangan dari musik tradisional
. a. Bali b. Kalimantan c. Melayu d. Jawa e. AcehPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Should - Bahasa Inggris SMA Kelas 10He should go to the dentist if his tooth still hurts. The social function of should in the sentence above is 
A. To give advice, a recommendation or a suggestionB. To express that a situation is likely in the present or in the future. This is a type of expectation or Expresses an obligation that is not as strong as Something was expected in the past but it didn’t happenE. Not fulfilling an obligationCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaPTS Bahasa Indonesia SD Kelas 4Tema 1 Subtema 3 SD MI Kelas 4Kesebangunan dan Kekongruenan - Matematika SMP Kelas 9Bahasa Jepang SMA Kelas 12PTS PAI SD Kelas 6Bahasa Arab MI Kelas 4 - Part 2UTS Akidah Akhlak Semester 2 Genap MI Kelas 2Penjas PJOK SD Kelas 6Tema 6 Subtema 1 SD Kelas 1Prakarya SMP Kelas 7 Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.

Berikutmerupakan salah satu contoh alat musik atau instrument tradisional Nusantara: 1. Gamelan. Gamelan adalah alat musik yang berasal dari budaya Jawa, Bali dan Lombok, salah satu bentuk musik Nusantara yang paling dikenal. Musik ini dimainkan oleh beberapa orang bersama dengan instrumen perkusi seperti metalofon, gong, biola dan seruling bambu.

Salah satu ciri-ciri musik dangdut adalah dimainkan dengan alat musik tradisional. Foto Itu Musik Dangdut?Apa itu musik dangdut? Musik dangdut merupakan salah satu jenis musik yang lahir dari perpaduan musik Melayu dan musik India. Foto Sejarah Perkembangan Musik Dangdut?Bagaimana sejarah perkembangan musik dangdut? Musik dangdut mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1960an dan sampai saat ini masih banyak digemari oleh masyarakat. Foto Ciri-Ciri Musik Dangdut?Apa ciri-ciri musik dangdut? Salah satu ciri musik dangdut adalah memiliki irama musik yang sangat melankolis. Foto Makna Seni Musik Dangdut?Apa makna seni musik dangdut? Musik dangdut memiliki makna tersendiri pada masyarakat Indonesia karena merupakan budaya dari bangsa tersebut, salah satunya adalah untuk menghibur diri dan masyarakat umum. Foto Saja Alat Musik Dangdut?Apa saja alat musik dangdut? Salah satu alat musik yang digunakan adalah gitar. Foto

Show full abstract] adalah onomatopoeia dari gendang tabla yang khas dalam musik tradisional India (Takari, 2001). Dangdut yang merupakan salah satu musik popular telah mengalami kemajuan seiring
DANGDUT merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional Indonesia. Irama musiknya sangat identik dengan ciri dentuman tabla alat musik perkusi India dan gendang. Jenis musik ini bahkan dianggap sebagai musik khas dari Indonesia. Tapi tahukah anda tentang asal usul genre musik ini ? Yuk kita kupas. Pernah dengar istilah Nasida Ria dengan “gaya” baru? Jawabannya bisa mengetik “Qasima” di kolom pencarian YouTube, maka muncul deretan rekaman video yang menampilkan gadis-gadis muda berhijab layaknya kelompok Nasida Ria yang begitu populer sejak era 1970-an. Qasima memang bukan Nasida Ria yang begitu melegenda dengan lagu-lagu religi Islam. Kelompok musik ini menyuguhkan nada-nada asmara dengan alunan dangdut, bahkan sesekali dimainkan dengan versi “koplo”. Suguhan yang cukup kontras dengan busana muslimah yang dikenakan para personil Qasima. Grup ini memang mengadopsi gaya panggung Nasida Ria. Hanya saja, mereka tampaknya ingin tampil beda dengan membawakan tembang-tembang yang bisa mendorong pinggul untuk bergoyang. Para kaum hawa dengan menyandang gitar, menepuk ketipung, meniup seruling, terlebih lagi menggebuk drum, semuanya berjilbab menjadi tontonan alternatif untuk grup dangdut yang umumnya didominasi pria. Grup asal Magelang ini juga menyuguhkan genre musik qasidah, pop, bahkan rock, tapi judul-judul lagu yang mereka bawakan didominasi oleh tema percintaan, seperti Kelangan Kehilangan, Cinta dan Dilema, Karena Cinta Terlarang, Tembang Tresno, dan lainnya. Apa yang dilakukan Qasima dengan menyadur gaya Nasida Ria walaupun dengan warna yang berbeda bukan hal asing, sosok penyanyi dangdut A. Rafiq dengan gaya Elvis Presley era 1980-an bisa jadi contohnya. Apa yang dipertontonkan oleh Qasima itu justru menjadi keistimewaan dangdut yang tidak dimiliki oleh aliran musik lain, yakni fleksibel lagi dinamis. Jenis musik yang kerap dituding tidak berkelas ini memang juara jika bicara soal keluwesan. Dangdut bisa dipadukan dengan apapun, dari keroncong sampai musik cadas. Itulah yang boleh jadi menjadi alasan mengapa dangdut selalu ada di setiap titik masa dalam sejarah musik Indonesia, karena bisa menyentuh berbagai kemasan termasuk untuk kepentingan berdakwah. Ada masa di mana dangdut diidentikkan sebagai jenis musik santun, sempat pula dianggap sebagai antithesis untuk melawan musik rock yang seringkali dituding liar lagi brutal. Bahkan, dangdut pernah menjadi media yang cukup efektif untuk berdakwah, menyebarkan nilai-nilai keagamaan, khususnya ajaran Islam. Pada era 1960-an, tersebutlah biduan bernama Rofiqoh. Ia lebih dikenal sebagai Rofiqoh Dharto Wahab dengan menyertakan nama suaminya. Rofiqoh bolehlah disebut sebagai pelopor musik dangdut religi di Indonesia. Ia adalah penyanyi qasidah dan gambus yang juga seorang qoriah berbakat. Bahkan, seperti disebut oleh Jajat Burhanuddin 2002 dalam buku Ulama Perempuan Indonesia, Rofiqoh sah-sah saja dikategorikan sebagai mubalig jika mengikuti alur gradasi definisi tentang pengertian ulama yang kini semakin luas dan cenderung bisa disematkan kepada orang-orang yang menyiarkan ajaran agama, dalam konteks apapun. Di periode selanjutnya, muncullah nama Rhoma Irama dengan Soneta Grupnya, grup dangdut yang dibentuk pada 13 Oktober 1973. Meskipun juga sering menciptakan lagu-lagu bertema asmara, tapi pria bernama lahir Raden Irama alias Oma ini dikenal pula sebagai musisi dangdut sekaligus seorang pendakwah. Sejak debutnya pada awal dekade 1970-an itu, Rhoma sudah menggunakan jargon “Voice of Moslem”. Berdakwah lewat dangdut ternyata sangat digemari. Buktinya, pada 1984, penggemar Rhoma dan Soneta tidak kurang dari 15 juta orang atau 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia saat itu Tempo, 30 Juni 1984. Dari situ pula ia memperoleh julukan Raja Dangdut. Di kurun yang sama dengan masa kemunculan Rhoma Irama, lahir pula Nasida Ria, dibentuk pada 1975 di Semarang. Grup yang beranggotakan 9 muslimah ini mengusung musik qasidah dengan gaya Timur Tengah dan memakai alat-alat musik modern Ziauddin Sardar & Robin Yassin Kassab, Muslim Archipelago, 2013. Rhoma Irama dan Soneta maupun Nasida Ria melahirkan lagu-lagu Islami yang masih terjaga kesakralannya hingga kini. Mereka pun masih eksis dengan menerapkan regenerasi kendati sulit untuk mencapai ketenaran seperti dulu. Akar lahirnya dangdut di Indonesia disebut-sebut mulai muncul pada dekade 1940-an, bermula dari musik Melayu yang cukup populer di Indonesia bagian barat. Kala itu, belum lahir istilah dangdut, orang-orang menyebutnya dengan nama musik Melayu-Deli Balai Bahasa Yogyakarta, Dari Tradisi ke Modernisasi, 2009. Musik Melayu-Deli itu sebetulnya mirip dengan keroncong. William H. Frederick 1982 dalam Rhoma Irama and the Dangdut Style Aspects of Contemporary Indonesian Popular Culture, bahkan menyebut musik keroncong di era itu dikatakan sebagai orkes melayu. Orkes melayu atau yang biasa disingkat inilah yang nantinya menjadi istilah untuk menamakan grup atau kelompok musik ber-genre dangdut, bahkan sampai saat ini. Para penggemar dangdut tentunya akrab dengan grup-grup macam Monata, Sera, Sagita, Palapa, Latansa, dan sejenisnya. Stigma kacangan musik dangdut ada benarnya juga, seperti yang pernah disandang keroncong. Di era kolonial, keroncong –yang notabene pendahulu dangdut– dipandang oleh masyarakat kelas atas, yakni bangsa Eropa/Belanda, secara hina sebagai produk kehidupan kelas kampung Pesan-pesan Budaya Lagu-lagu Pop Dangdut dan Pengaruhnya, 1995. Kendati begitu, dangdut tak pernah mati. Bahkan sejak dalam wujud embrio, dangdut secara elastis mampu beradaptasi dengan perkembangan musik global dan akhirnya terlahir sebagai jenis musik sendiri. Di masa awalnya, dangdut –yang berangkat dari musik Melayu dan keroncong– berbaur pula dengan jenis musik lainnya, semisal musik dari India, Timur-Tengah, bahkan Latin Max Richter, Musical Worlds in Yogyakarta, 2012. Dari rezim ke rezim, dangdut berkembang mengiringi zaman. Saat industri musik Indonesia dijejali lagu-lagu pop cengeng ala Rinto Harahap pada dasawarsa 1980-an, dangdut juga ikut menceburkan diri kendati dengan format yang berbeda. Begitu pula di era-era berikutnya di mana dangdut masih terus disuka walaupun hadir dengan wujud yang tidak selalu sama, termasuk dengan kemunculan Inul Daratista sejak milenium baru abad ke-21. Inul memang membikin heboh sekaligus menuai kecam dengan goyang ngebor-nya di awal era 2000-an itu yang lantas disusul dengan membanjirnya ragam jenis goyangan lainnya oleh para biduan wanita baru. Meskipun dicerca, bahkan sempat dicekal oleh sang raja dangdut Rhoma Irama, Inul tetap bertahan. Biduan asal Pasuruan, Jawa Timur ini bersikukuh ingin mengembalikan dangdut kepada akarnya, yakni sebagai musik rakyat Rudi Gunawan, Mengebor Kemunafikan Inul, Seks, dan Kekuasaan, 2003. Masyarakat Indonesia tidak sedikit yang menyukai dangdut gaya baru yang ditawarkan Inul. Dangdut terus melaju dan menggulung jenis musik apapun yang menghadangnya. Maka tidak heran jika kini dikenal banyak varian dangdut, sebutlah dangdut Jawa campursari, dangdut house, dangdut disko, dangdut koplo, dangdut metal, rock dangdut, dan seterusnya, hingga yang terbaru Nasida Ria versi kekinian alias Qasima. Namun secara lebih dalam, sejarah musik dangdut tak bisa begitu saja dilepaskan dari pengaruh bentuk musik-musik lain yang terbentuk lebih awal. Seperti yang sudah disinggung di awal, musik dangdut sangat dipengaruhi musik India, irama Arab, dan Melayu. Secara lebih lengkapnya, perlu kiranya kita simak latar belakang musik-musik tersebut yang mempengaruhi musik dangdut. Kasidah Kasidah masuk ke Nusantara semenjak Agama islam dibawa oleh saudagar Arab pada tahun 635, juga saudagar Gujarat tahun 900-1200, dan saudagar Persia tahun 1300-1600. Kasidah adalah seni suara yang bernafaskan Islam, di mana pada syair-syairnya mengandung nilai-nilai dakwah Islam dan ajakan kepada kebaikan. Biasanya, syair-syair kasidah dinyanyikan dengan penuh kegembiraan dan iramanya sangat identik dengan nuansa Timur Tengah. Alat musik yang digunakan adalah rebana, alat musik tradisional yang berupa kayu berbentuk lingkaran yang dilubangi tengahnya, kemudian di bagian tengah tersebut ditutup dengan kulit binatang yang sudah disamak. Di zaman modern, lagu-lagu qasidah juga dibawakan dalam bahasa Indonesia. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi utama yang dibantu paduan suara wanita. Selain rebana, alat musik juga menggunakan alat-alat modern seperti biola, gitar, keyboard, dan flute. Perintis musik kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang dengan lagu fenomenalnya “Perdamaian”. Grup-grup musik yang juga turut andil mengusung musik qasidah di antaranya Bimbo, Koes Plus, dan AKA. Kasidah merupakan salah satu cikal bakal yang membentuk bentuk musik baru, yaitu dangdut. Gambus Gambus juga merupakan salah satu cikal bakal yang turut mempengaruhi musik dangdut. Gambus adalah sebuah alat musik Arab seperti gitar, namun menghasilkan suara nada rendah. Diperkirakan alat musik gambus masuk ke Nusantara sejak tahun 1870 hingga 1888 bersama migrasi marga Arab Hadramaut dan Mesir. Memasuki abad 20, penduduk Arab-Indonesia mulai gemar mendengarkan lagu gambus. Kemudian pada tahun 1930, grup orkes gambus pertama didirikan oleh Syech Albar ayah Ahmad Albar di Surabaya. Ia membuat rekaman piringan hitam dengan Columbia dan laku di pasaran Malaysia dan Singapura. Musik Melayu Deli Musik Melayu adalah sebuah aliran musik tradisional yang muncul dan berkembang di wilayah pantai timur Sumatera, kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Ciri khas dari musik Melayu terletak pada lirik yang menyesuaikan dengan kehidupan sehari-hari nan penuh dengan pesan moral, dinyanyikan dengan vokal khas cengkok Melayu, dan aransemen yang tersusun rapi. Pada awalnya, alat musik yang digunakan berupa rebana, gambus, biola, akordion, gong, dan serunai, yang merupakan pengaruh dari budaya Arab dan Eropa tradisional. Seiring perkembangan teknologi, alat musik tersebut kemudian digantikan dengan alat-alat musik modern seperti gitar, keyboard, dan lainnya. Di masa-masa musik populer menginvasi Nusantara, musik Melayu mengalami keberingsutan gaya musik karena telah tercampur dengan aliran musik pop, rock, dan menjadi cikal bakal musik dangdut. Musik Melayu dapat dijumpai di negara-negara serumpun Melayu, seperti Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Irama Amerika Latin Irama musik Amerika Latin juga turut mempengaruhi perkembangan musik dangdut di antara jenis-jenis musik lain. Pada tahun 1950-an, musik Amerika Latin masuk ke Indonesia oleh beberapa komponis Amerika Latin. Musik-musik tersebut kemudian menjadi begitu lekat dengan orang Indonesia dan turut memberikan pengaruh pada unsur sebagian musik dangdut. Campursari Musik dangdut bersifat begitu elastis dan fleksibel dalam mempengaruhi dan dipengaruhi oleh musik lain. Lagu-lagu Barat tahun 1960-an dan 70-an banyak yang didangdutkan. Aliran musik gambus dan qasidah secara perlahan hanyut dalam arus musik dangdut. Begitu juga musik modern misal musik rock, pop, disco, house music juga tak ketinggalan bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik rock dan dangdut secara tak resmi disebut rockdut’. Musik-musik daerah seperti jaipongan, tarling, keroncong, dan langgam Jawa bercampur dengan musik dangdut menjadi bentuk musik baru, campur sari, dengan tokohnya Didi Kempot. Dangdut Koplo Musik koplo atau dangdut koplo adalah sub aliran dari genre dangdut. Ciri khas yang menandakan musik koplo adalah irama dengan tempo yang lebih cepat. Aliran ini dipopulerkan oleh grup Orkes Melayu yang merajai panggung musik wilayah Pulau Jawa, terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah. Memasuki abad 21, seiring dengan kejenuhan musik dangdut murni, musisi di Jawa Timur di daerah pesisir Pantura mulai mengembangkan bentuk musik dangdut gaya baru yang dikenal dengan musik dangdut koplo. Dangdut koplo adalah mutasi dari musik dangdut setelah era congdut dangdut campursari. Sekira dua tahun setelah kemunculannya, musik koplo semakin mendapat tempat di hati masyarakat dengan melebarnya area kekuasaannya hingga ke beberapa wilayah seperti Yogyakarta dan beberapa kota di Jawa Tengah. Salah satu hal yang membuat aliran ini cepat meluas dan sukses di banyak daerah adalah maraknya VCD bajakan yang begitu mudah dan murah didapatkan sebagai alternatif hiburan masyarakat dari kaset-kaset original yang mahal. Selain kaset bajakan, popularitas dangdut koplo juga berkat fenomena goyang ngebornya Inul Daratista. Kehebohan Inul secara praktis tercium juga oleh beberapa media televisi swasta nasional. Dari sana, masyarakat Indonesia semakin lebih mengenal dangdut koplo dibandingkan musik dangdut murni itu sendiri. Menikmati musik dangdut sekarang lebih mudah. Berbagai media sekarang bisa kamu nikmati dengan mudah. Mulai dari TV, portal streaming video, atau media sosial yang selalu bisa kamu akses di mana pun kamu berada. Nah, kalo misalnya kamu lagi bosen banget buat nonton Youtube atau televisi, kamu masih punya alternatif buat dengerin musik atau radio. Salah satu rekomendasi salurĂ„n radio dangdut adalah RDI Radio Dangdut Indonesia. RDI adalah sebuah stasiun radio yang di bawah naungan MNC Radio Networks milik MNC dan kakak perusahaan PT. Serum Nagari Buana. Dulu dikenal dengan sebutan Radio Monalisa, kemudian Radio Dangdut TPI. Disiarkan dari Ibu Kota Jakarta, Radio Dangdut Indonesia mengudara non-stop 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Radio ini menyajikan musik dangdut, pop hits, dan musik melayu, dengan target pendengar muda dari semua kalangan. RDI bisa kamu dengarkan di FM atau streaming di sini [KLIK]. Referensi [1] Sejarah Dangdut, dari Dakwah Hingga Goyang [2] Mengenang Kembali Sejarah Musik Dangdut dan Perkembangannya
Musikdangdut adalah salah genre musik yang kepopuleran sudah bukan hanya di Indonesia saja, tetapi sudah mencapai mancanegara. Selain itu, musik dangdut merupakan genre musik yang memiliki unsur, Melayu, Arab, dan Hindu. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa kebudayaan yang cukup besar memengaruhi musik dangdut adalah budaya Melayu dan budaya Daftar isiApa itu Musik Dangdut?Sejarah dan Perkembangan Musik DangdutCiri Musik DangdutInstrumen Musik DangdutMakna Seni Musik DangdutSub-genre Musik Dangdut Dangdut KoploJaranan DangdutDangdut Campuran Rock-Dut Pop DangdutTokoh Musik Dangdut Musik adalah salah satu bentuk seni dengan cara menyusun nada atau suara dalam sebuah urutan, perpaduan, dan hubungan temporal yang kemudian mengeluarkan komposisi atau suara yang saling berkesinambungan dan tidak terpaku pada satu macam saja melainkan berbagai macam. Bahkan tak jarang sebuah negara memiliki musik tradisional atau musik khas nya sendiri. Contohnya adalah Indonesia dengan musik dangdut nya yang kini sudah masuk ke pasar internasional. Bagaimana dan seperti apa musik dangdut itu? simak pembahasanya dalam rangkuman di bawah itu Musik Dangdut?Musik dangdut adalah salah satu genre musik dari Indonesia. Dangdut merupakan perpaduan antara musik tradisional dengan musik Hindustan atau India Utara, Melayu, dan Arab. Aliran musik ini dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia dan di berbagai situasi baik formal maupun informal. Oleh sebab itulah dangdut dikenal sebagai musik yang merakyat. Kata “dangdut” merupakan onomatope yakni penyebutan yang diambil dari suara benda tersebut. Kata tersebut dari dari suara tabla yang menurut orang Jawa berbunyi “dang” dan “dut”. Nama dangdut digunakan pada tahun 1972 oleh Putu Ayu. Sebelumnya dangdut menggunakan istilah “orkes Melayu”.Musik dangdut di Indonesia sudah ada sejak dahulu kala yakni pada tahun 1950-an. Berasal dari musik Melayu kemudian mendapat pengaruh dari unsur-unsur musik lainnya. Unsur Hindustan dapat kita lihat dari instrumen gendang dan unsur Melayu terdapat pada cengkok yang terdapat pada lagu-lagu dangdut. Pada awalnya musik dangdut mendapatkan pengaruh dari musik tabla. Seiring perkembangan zaman tabla yang merupakan alat musik khas India diganti dengan alat musik tradisional seperti gendang, gitar, seruling serta instrumen lainnya seperti keyboard dan drum. Musik dangdut mulai dikenal masyarakat luas ketika seorang penyanyi bernama Ellya Khadam yang bergabung dengan orkes Melayu Kelana Ria. Ellya membawakan lagu berjudul “Boneka India”. Ternyata melalui lagu ini musik dangdut menjadi semakin terkenal dan banyak diminati masyarakat luas. Tahun 1960 an hingga 1970 an musik dangdut mulai dipengaruhi oleh unsur Arab. Pengaruh tersebut terdapat pada cengkok dan harmonisasi nada lagunya. Pada era ini juga musik barat masuk ke Indonesia. Aliran ini juga sedikit mempengaruhi dangdut yakni dengan adanya gitar listrik sebagai iringan pendamping orkes. Memasuki tahun 1970 an hingga 1990 an musik dangdut semakin berkembang dan meluas. Bahkan pada masa ini sudah mulai bermunculan konser-konser dangdut dan penjualan penyanyi dangdut Indonesia bahkan sudah bisa menggelar konser di luar negeri seperti di Filipina, Jepang hingga Australia. Sejak saat itu lah musik dangdut mulai dikenal masyarakat dunia terutama wilayah Asia Tenggara. Musik dangdut mulai mendapatkankan perubahan pada aransemennya sejak tahun 2000 an. Karena itulah muncul sub genre dangdut yang disebut sebagai dangdut koplo yang muncul di wilayah Jawa Timur. Pada masa ini lah dunia musik dangdut mulai masuk televisi. Ciri Musik DangdutDangdut adalah musik yang khas dan memiliki ciri khas nya sendiri. Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh musik dangdut. Alat musik yang digunakan sebagian besar adalah alat musik akustik dengan standar Melayu. Contoh alat musik pengiringnya adalah akordion, suling, gendang, mandolin. Selain alat musik akustik ada pula alat musik organ mekanik yakni biola. Lagu-lagunya menggunakan lirik yang sederhana dan mudah dipahami. Tema lagu didominasi oleh masalah asmara dan kehidupan lagu seperti pantun. Irama lagu terdiri tiga jenis yakni irama lambat disebut senandung, agak cepat disebut irama dua dan lebih cepat atau disebut makinang. Irama musik melankolisnya yang sangat kuat. Tidak banyak improvisasi baik dib bagian melodi maupun harmonisasi. Bergantung pada ketukan tabla dan sinkop. Tidak memiliki refrain namun bagian satu dan bagian dua memiliki melodi yang berbeda. Instrumen Musik DangdutTentu saja agar menjadi sebuah musik maka harus ada instrumen yang mengiringinya. Berikut ini adalah alat-alat musik yang digunakan dalam pementasan musik dangdut. KendhangKendhang atau gendang adalah alat musik yang wajib ada dalam setiap pementasan musik dangdut. Alat musik pukul ini berguna untuk mengatur tempo musik. SulingSelain kendhang suling juga merupakan instrumen utama dalam musik dangdut. Alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup ini akan menambah kesan melankoli pada musik. Suling yang digunakan dalam pementasan dangdut adalah yang terbuat dari bambu. Tamborin Tamborin adalah alat musik perkusi yang mengeluarkan suara gemerincing ketika digoyangkan. Selain digoyangkan alat musik tidak bernada ini bisa dimainkan dengan cara ditabuh. TerompetSuling bukan alat musik tiup satu-satunya dalam pementasan dangdut namun ada pula terompet. Dengan tiga tut yang dimiliki terompet musik dangdut akan menjadi semakin meriah. KeyboardKeyboard juga kerap ada dalam pementasan dangdut modern. Cara memainkan alat musik ini yakni dengan menekan tuts hitam dan putih seperti piano. TablaSebelum menggunakan alat musik modern lainnya, tabla sudah digunakan sejak awal kemunculan dangdut. Alat musik ini adalah alat musik perkusi yang merupakan perpaduan antara dua buah drum. Tabla berasal dari IndiaMandolin Mandolin mirip seperti biola namun cara memainkannya adalah dengan cara dipetik. Alat musik ini datang dari Timur Tengah. Gitar Alat musik petik ini juga ada dalam pentas dangdut. Fungsinya adalah untuk mengiringi musik. Gitar yang dipakai bisa berupa yang akustik atau gitar listrik. Saksofon Saksofon mirip dengan terompet hanya saja tuts alat musik ini lebih banyak Karena tuts nya lebih banyak maka jangkauan nada pun lebih luas. Makna Seni Musik DangdutSelain sebagai sarana hiburan dan penghilang kejenuhan musik dangdut juga memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Dangdut memiliki dua jenis makna yakni secara personal dan secara umum. Secara personal dangdut merupakan sarana untuk mengekspresikan suasana hati dan emosi. Sedangkan secara umum musik dangdut digunakan sebagai sajian pada acara-acara sakral seperti pernikahan, khitanan ataupun acara hajatan lainnya. Sub-genre Musik DangdutSejak awal kemunculannya dangdut semakin berkembang. Bahkan muncul berbagai sub aliran atau sub genre yang semakin menambah kekayaan seni musik Indonesia. Sub genre musik dangdut diantaranya adalah sebagai berikut. Dangdut KoploDangdut koplo atau terkadang hanya disebut sebagai koplo saja adalah aliran dangdut yang muncul pada tahun 2000 an. Aliran yang berasal dari Jawa Timur dan Pantura ini memiliki ciri khas yakni pada irama gendang yang lebih cepat. Contoh lagu dangdut koplo adalah “goyang ngebor” milik Inil Daratista. Jaranan DangdutJaranan dangdut dikenal juga dengan singkatan jandut adalah subgenre dangdut yang berasal dari Nganjuk dan Banyuwangi. Jandut identik dengan musiknya yakni perpaduan dengan dangdut koplo. Pada musik jaranan dangdut irama kenong lebih menonjol. Contoh lagu jandut adalah lagu-lagu dari penyanyi Via Valen. Dangdut Campuran Dangdut jenis campuran adalah musik dangdut yang dalam satu lagi bisa ada lebih dari satu unsur jenis musik. Contohnya adalah pada lagu “biarlah merana” yang dinyanyikan oleh Rita Sugiarto. Rock-Dut Musik dangdut juga bisa lho dikombinasikan dengan musik rock. Namanya adalah musik rock dut atau rock dangdut. Dari aliran ini lah grup dangdut paling fenomenal lahir yakni Soneta. Pop DangdutSelain dengan musik rock dangdut juga bisa dikombinasikan dengan jenis musik Pop yang disebut dnegan nama pop dangdut. Dari perpaduan ini jangkauan penikmat dangdut menjadi semakin luas bahkan banyak ajang-ajang pencari bakan seperti KDI. Tokoh Musik Dangdut Selain nama Ellya Khadam yang sudah disebutkan pada poin awal masih ada beberapa tokoh-tokoh dangdut lainnya yakni sebagai berikut. Rhoma IramaKetika membahas dangdut maka nama Rhoma Irama pun akan ikut menyertai. Bahkan ia dijuluki sebagai raja dangdut Indonesia. Pria yang kerap disapa bang haji Rhoma ini mampu mambawa musik dangdut lebih diterima masyarakat. Penghargaan yang ia dapat bukan hanya dari Indonesia saja melainkan di tingkat Asia Tenggara yakni The South East Asia Superstar Legend di Singapura. Beberapa lagu yang paling fenomenal dari Rhoma Irama adalah yang berjudul “Bujangan”, “Dara Muda”, “Begadang” dan masih banyak lagi. Grup musik yang diikuti oleh Rhoma Irama adalah SonetaA Rafiq A Rafiq adalah pedangdut asal Semarang yang bergabung dengan orkes Sinar Kumala. Namanya dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 1969 bersama dengan grup yang ia beri nama yang dibawakan oleh A Rafiq sangat kental dengan nuansa India dan Arab. Beberapa lagu yang paling terkenal adalah “Pengalaman Pertama” dan “Lirikan Matamu“. Elvy SukaesihJika raja dangdut adalah Rhoma Irama maka ratu dangdut adalah Elvy Sukaesih. Namanya melejit pada tahun 1975 setelah bergabung dengan orkes Melayu Om Pancaran Muda. Pada tahun 2015 lalu ia telah dianugerahi penghargaan Achievement Award Spirit Cultural Asean Communitas oleh Kesultanan Johor dan Kelantan. Salah satu lagu yang terkenal berjudul “Raja dan Ratu”, “Pecah Seribu”, “Suami yang Kejam” dan banyak lagi.
Tidakhanya Indonesia saja yang mempunyai musik dangdut. Negara Spanyol juga mempunyai musik dangdut! Setelah ditelusuri, musik dangdut Spanyol merupakan aliran musik pop flamenco. Flamenco sendiri merupakan suatu aliran musik dan dansa yang berasal dari Spanyol bagian selatan (Andalusia) yang muncul pertama kali di abad 18 (tahun 1700-an).
Dangdut merupakan salah satu genre musik tradisional populer dari Indonesia yang berakar pada musik-musik Malay, Hindustani, dan Arab. Unsur Arab pada genre musik ini muncul dari pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat seiring dengan penyebaran agama Islam oleh mereka. Selain dari pedagang Gujarat, yang menjadi pengaruh besar lainnya adalah musik-musik India yang digunakan dalam film-film Bollywood, sebelum akhirnya sejarah musik dangdut dimulai pada tahun 1968. Genre musik ini amat sangat populer karena vokalnya dan instrumen yang digunakan sangat melodis, terutama tabla. Perjalanan Musik Dangdut di Indonesia Pada tahun 635, sangat banyak saudagar-saudagar Arab yang muncul di Indonesia. Meskipun tujuan awal mereka adalah berdagang, mereka juga menyelipkan beberapa ilmu tentang Islam dimana ini juga menjadi awal penyebaran agama Islam di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya agama Islam, para saudagar dari Arab ini juga memperkenalkan Qasidah. Qasidah yang awalnya diperkenalkan oleh saudagar Arab kembali diperkuat dengan munculnya saudagar dari Gujarat pada tahun 900 hingga tahun 1200 dan disusul oleh saudagar dari Persia pada tahun 1300 hingga tahun 1600. Pada tahun 1870, musik dangdut masih terus dierami dengan masuknya tren alat musik bernama Gambus yang berasal dari Arab. Alat musik tersebut memiliki bentuk seperti gitar, tapi suaranya rendah. Alat musik ini masuk bersamaan dengan migrasinya orang-orang Arab dengan marga Hadramaut dan orang Mesir setelah dibukanya terusan Suez dan dibangunnya pelabuhan Tanjung Priok tahun 1877 serta saat Koninklijke Paketvaart Maatschappij Perusahaan Pelayaran Kerajaan KPM pada tahun 1888. Saat itu, para musisi Arab menggunakan gambus sebagai iringan saat mendendangkan musik mereka. Pada awal abad ke-20, lagu dengan iringan gambus menjadi sangat terkenal di kalangan masyarakat Arab-Indonesia. Melihat perkembangan musik gambus ini, Syech Albar yang merupakan ayah dari musisi Ahmad Albar memutuskan untuk membuat sebuah orkes gambus yang bermarkas di Surabaya. Kesuksesan orkes gambus milik Syech Albar ini membawanya melakukan rekaman dengan media piringan hitam dan Columbia yang terjual sangat cepat di Singapura dan Malaysia pada tahun 1930. Satu tahun kemudian, musik Melayu Deli muncul di Sumatera Utara pada tahun 1940 dan diprakarsai oleh Muhammad Mashabi bersama dengan Husein Bawafie. Musik ini lalu berkembang terus ke Jakarta bersamaan dengan dibentuknya Orkes Melayu. Aliran musik baru masuk lagi ke Indonesia pada tahun 1950. Musik yang dibawa oleh Edmundo Ros, Xavier Cugat, Perez Prado, dan Los Panchos merupakan musik Amerika Latin yang kemudian menjadi lekat dengan telinga orang Indonesia. Pada masa ini, sejarah musik dangdut kembali berubah karena musiknya sudah berbeda jauh dengan musik Melayu yang menjadi acuannya meski masih terasa gaya Melayu di dalamnya. Sebenarnya pupuk-pupuk dangdut telah muncul sejak lahirnya musik Melayu Deli pada 1940. Hal ini terjadi karena beberapa orang senang bereksperimen dengan aliran-aliran musik yang pernah ada di Indonesia seperti musik India. Perkembangan ini juga semakin pesat karena didorong dengan politik anti-Barat yang selalu dicetuskan oleh Soekarno. Masa ini mencatat nama-nama besar seperti Said Effendi dengan lagu Seroja-nya, P. Ramlee dari Malaya serta Husein Bawafie yang merupakan salah satu penulis lagu terkenal. Pada tahun 1968 akhirnya musik dangdut telah selesai digodok dan mulai muncul ke permukaan. Salah satu tokoh kunci dalam lahirnya musik dangdut ini adalah Rhoma Irama dengan Soneta Group pimpinannya. Dua tahun kemudian mulai muncul nama-nama yang sampai sekarang masih terkenal seperti Mansyur S., A. Rafiq, dan Muchsin Alatas. Pada tahun 1970 juga dangdut menjadi jauh lebih modern karena politik Indonesia pada masa itu mulai ramah terhadap budaya-budaya yang dibawa dari Barat seperti gitar listrik, perkusi, saksofon, dan organ elektrik. Alat-alat musik baru tersebut semakin membuka peluang variasi bagi musik dangdut ini. Pada tahun 1970-an juga mula ada pengaruh musik rock dalam cara permainan gitar untuk dangdut, sehingga masa itu juga menjadi medan perang antara rock dengan dangdut. Karena perang ini juga sempat diadakan konser “duel” God Bless melawan Soneta Group. Hal-hal tersebut yang mengubah dangdut dan memisahkannya dengan musik Melayu secara keseluruhan. Sekitar akhir 1970-an juga muncul variasi baru dari dangdut, yaitu dangdut humor dan dimotori oleh sebuah orkes melayu yang bernama Pancaran Sinar Petromaks PSP. PSP sendiri berawal dengan gaya melayu deli untuk membantu perkembangan musik dangdut agar bisa lebih dinikmati oleh para mahasiswa. Variasi dangdut ini terus berlanjut oleh Pengantar Minum Racun PMR pada paruh akhir dekade 1980 dan Pemuda Harapan Bangsa PHB di tahun 2000-an. Pada tahun 2000, muncul lagi variasi baru yang mewarnai sejarah musik dangdut yaitu dangdut koplo. Baru setelah tahun 2002 variasi ini mulai menggoyang kancah dunia perdangdutan dengan kesuksesannya yang diprakarsai oleh vcd bajakan yang luar biasa murah. Murahnya vcd bajakan dangdut koplo ini menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah kebawah jika dibandingkan dengan mahalnya harga vcd/dvd original milik artis-artis nasional. Hal lain yang membuat dangdut koplo ini terkenal adalah fenomena Inul Daratista dengan “goyang ngebor” nya terlebih setelah ia mulai muncul di layar kaca Indonesia. Dengan setiap hal baru, tentu saja muncul pro kontra dimana kali ini kontra muncul dari Rhoma Irama yang menentang Inul dan goyang ngebornya karena ia berpendapat bisa terjadi dekadensi moral. Terlepas dari seluruh kontroversinya, dangdut koplo sebagai variasi tetap bisa hidup hingga saat ini. Navigasi tulisan Let's Practice!
Nahuntuk lebih jelas lagi tentang genre musik beserta contohnya, mari kita simak bersama - sama materinya. Mengenal Genre Musik dan Contohnya. Daftar isi sembunyikan. 1 Pengertian Genre Musik. 1.1 Sub Genre Musik. 2 Pengelompokan Musik Berdasarkan Alirannya. 3 Musik Tradisional (Folk Musik) 4 Musik Klasik.
Dangdut merupakan salah satu genre musik tradisional populer dari Indonesia yang berakar pada musik-musik Malay, Hindustani, dan Arab. Unsur Arab pada genre musik ini muncul dari pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat seiring dengan penyebaran agama Islam oleh mereka. Selain dari pedagang Gujarat, yang menjadi pengaruh besar lainnya adalah musik-musik India yang digunakan dalam film-film Bollywood, sebelum akhirnya sejarah musik dangdut dimulai pada tahun 1968. Genre musik ini amat sangat populer karena vokalnya dan instrumen yang digunakan sangat melodis, terutama tabla. Perjalanan Musik Dangdut di Indonesia Pada tahun 635, sangat banyak saudagar-saudagar Arab yang muncul di Indonesia. Meskipun tujuan awal mereka adalah berdagang, mereka juga menyelipkan beberapa ilmu tentang Islam dimana ini juga menjadi awal penyebaran agama Islam di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya agama Islam, para saudagar dari Arab ini juga memperkenalkan Qasidah. Qasidah yang awalnya diperkenalkan oleh saudagar Arab kembali diperkuat dengan munculnya saudagar dari Gujarat pada tahun 900 hingga tahun 1200 dan disusul oleh saudagar dari Persia pada tahun 1300 hingga tahun 1600. Raja dangdut Rhoma Irama Pada tahun 1870, musik dangdut masih terus dierami dengan masuknya tren alat musik bernama Gambus yang berasal dari Arab. Alat musik tersebut memiliki bentuk seperti gitar, tapi suaranya rendah. Alat musik ini masuk bersamaan dengan migrasinya orang-orang Arab dengan marga Hadramaut dan orang Mesir setelah dibukanya terusan Suez dan dibangunnya pelabuhan Tanjung Priok tahun 1877 serta saat Koninklijke Paketvaart Maatschappij Perusahaan Pelayaran Kerajaan KPM pada tahun 1888. Saat itu, para musisi Arab menggunakan gambus sebagai iringan saat mendendangkan musik mereka. Pada awal abad ke-20, lagu dengan iringan gambus menjadi sangat terkenal di kalangan masyarakat Arab-Indonesia. Melihat perkembangan musik gambus ini, Syech Albar yang merupakan ayah dari musisi Ahmad Albar memutuskan untuk membuat sebuah orkes gambus yang bermarkas di Surabaya. Kesuksesan orkes gambus milik Syech Albar ini membawanya melakukan rekaman dengan media piringan hitam dan Columbia yang terjual sangat cepat di Singapura dan Malaysia pada tahun 1930. Satu tahun kemudian, musik Melayu Deli muncul di Sumatera Utara pada tahun 1940 dan diprakarsai oleh Muhammad Mashabi bersama dengan Husein Bawafie. Musik ini lalu berkembang terus ke Jakarta bersamaan dengan dibentuknya Orkes Melayu. Ratu dangdut Elvi Sukaesih Aliran musik baru masuk lagi ke Indonesia pada tahun 1950. Musik yang dibawa oleh Edmundo Ros, Xavier Cugat, Perez Prado, dan Los Panchos merupakan musik Amerika Latin yang kemudian menjadi lekat dengan telinga orang Indonesia. Pada masa ini, sejarah musik dangdut kembali berubah karena musiknya sudah berbeda jauh dengan musik Melayu yang menjadi acuannya meski masih terasa gaya Melayu di dalamnya. Sebenarnya pupuk-pupuk dangdut telah muncul sejak lahirnya musik Melayu Deli pada 1940. Hal ini terjadi karena beberapa orang senang bereksperimen dengan aliran-aliran musik yang pernah ada di Indonesia seperti musik India. Perkembangan ini juga semakin pesat karena didorong dengan politik anti-Barat yang selalu dicetuskan oleh Soekarno. Masa ini mencatat nama-nama besar seperti Said Effendi dengan lagu Seroja-nya, P. Ramlee dari Malaya serta Husein Bawafie yang merupakan salah satu penulis lagu terkenal. Pada tahun 1968 akhirnya musik dangdut telah selesai digodok dan mulai muncul ke permukaan. Salah satu tokoh kunci dalam lahirnya musik dangdut ini adalah Rhoma Irama dengan Soneta Group pimpinannya. Dua tahun kemudian mulai muncul nama-nama yang sampai sekarang masih terkenal seperti Mansyur S., A. Rafiq, dan Muchsin Alatas. Pada tahun 1970 juga dangdut menjadi jauh lebih modern karena politik Indonesia pada masa itu mulai ramah terhadap budaya-budaya yang dibawa dari Barat seperti gitar listrik, perkusi, saksofon, dan organ elektrik. Alat-alat musik baru tersebut semakin membuka peluang variasi bagi musik dangdut. MusikKeroncong merupakan bagian dari karya seni bangsa dan dianggap sebagai akar dari Musik Dangdut. Keroncong muncul sekitar tahun 1880-an di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir. Kemudian pada akhir 1960an, group-group seperti Koes Plus, Mercy's, Panbers dan Bimbo mulai - Musik dangdut, merupakan salah satu jenis musik yang sangat populer di Indonesia. Terkenal dengan irama yang menghentak dan vokal yang merdu, musik dangdut ini memiliki banyak pengemar dan selalu menjadi pilihan utama bagi banyak orang saat ingin bergoyang dan menikmati hiburan. Namun, tahukah kalian semua bahwa musik dangdut sebenarnya merupakan perkembangan dari musik tradisional yang ada di Indonesia? Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang asal-usul musik dangdut dan bagaimana ia berkembang menjadi salah satu jenis musik paling populer di Indonesia. Asal-Usul Musik Dangdut Musik dangdut sebenarnya berasal dari musik tradisional yang ada di Indonesia, seperti gamelan, keroncong, dan lain-lain. Pada awal tahun 1970-an, musik dangdut mulai muncul dan menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia. Baca Juga Pengaruh yang Dapat Menggerakkan Hati Orang, Berikut Alternative Jawabannya Sejak saat itu, musik ini terus berkembang dan mengalami banyak perubahan, baik dari segi musik maupun penampilan para penyanyinya. Musik dangdut mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali muncul hingga sekarang. Pada awal tahun 1970-an, musik ini masih terdengar sangat tradisional dan kental dengan nuansa musik tradisional Indonesia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, musik ini mulai mengalami perubahan dan menjadi lebih modern. Alat-alat musik yang digunakan pun ikut berubah, seperti penambahan drum set dan gitar, serta penggunaan synthesizer dan efek suara. Popularitas Musik Dangdut Musik dangdut sangat populer di Indonesia dan banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Kepopuleran musik ini juga tidak hanya terbatas di Indonesia, namun juga sudah menyebar ke berbagai negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina. Baca Juga Mengapa Pembahasan Nilai-nilai Pancasila dari Segi Sejarah Sangat Diperlukan Agar? Inilah Ulasannya .
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/301
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/163
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/487
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/276
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/312
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/8
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/100
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/366
  • musik dangdut merupakan perkembangan dari musik tradisional