Termasuk di antaranya hukum tentang pernikahan dan bahkan perceraian. Sebenarnya Islam tidak melarang terjadinya perceraian, Ma. Tetapi Allah SWT tidak menyukai perceraian. Dengan demikian, Islam menganjurkan pasangan suami istri untuk mencari jalan keluar lain. Perceraian pun bisa dijadikan sebagai jalan paling terakhir untuk menyelesaikan Ayat diatas menjelaskan tentang tanggung jawab seorang suami untuk melindungi keluarganya dari api neraka, caranya dengan mendekatkan mereka pada agama. An-Nisaa’ ayat 19 “Dan gaulilah mereka (isteri-isterimu) dgn cara sebaik-baiknya.” (QS. An Nisa 19) Ayat diatas menjelaskan tentang tanggung jawab suami untuk bersikap baik kepada istrinya. Jadilah istri yang baik dan bertakwa agar diterima baik oleh Allah SWT. Baca Juga: Sisi Positif dan Negatif Tinggal di Rumah Mertua, Wajib Tahu! 2. Utamakan Selalu Bersikap Baik. Selalu berbicara dengan nada hormat dan bersikap baik kepada kerabat suami, bahkan jika Moms merasa mereka tidak melakukan hal yang sama. Bagi menjawab persoalan di atas, kami katakan bahawa si suami sama sekali tidak akan menanggung dosa isterinya jika si suami itu telah melaksanakan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin. Adapun, jika si isteri masih melakukan perkara maksiat setelah ditegur (dinasihati) atau si isteri melakukan mak siat di belakang suami (tanpa pengetahuan Dosa istri ditanggung oleh istri sendiri begitu juga anak ketika dikatakan dewasa atau baligh. Prinsipnya dosa ditanggung tiap manusia sendiri tanpa melibatkan orang lain jika dilakukan sendiri. Meski demikian bukan berarti suami tidak punya tanggung jawab sama sekali terhadap apa yang dilakukan istri dan anak. Juga istri kepada suami. Jika tetap berbuat dosa, ya ditanggung sendiri oleh pelakunya. Bukan oleh suaminya, atau istrinya. Tidak. Sama sekali tidak. Setidaknya ada dua pertimbangan dari al-Qur’an mengenai tanggung-jawab individual ini. Pertama, Al-Qur’an telah menegaskan dalam surat an-Najm (53: ayat 38 dan 39), bahwa setiap orang tidak

Saat suami meninggal dunia, istri tidak berhak untuk menerima warisannya. Sebab, Allah SWT menyatakan bahwa istri hanya bisa mewarisi warisan dari suami apabila mereka masih berstatus sebagai suami istri. Dalam hal ini, hubungan istri dengan suami yang sudah meninggal dunia sudah terputus sepenuhnya. Sehingga, tidak ada lagi keterikatan yang

Masa iddah telah diatur langsung oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an. Selama menjalani masa iddah, terdapat beberapa kewajiban bagi istri dalam menjalankan masa iddahnya. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa kewajiban istri selama berada di dalam masa iddah: 1. Mendekatkan diri pada Allah. Isteri yang tidak bersyukur kepada suaminya dan banyak menuntut merupakan pertanda isteri tidak baik dan tidak merasa cukup dengan rizki yang Allah karuniakan kepadanya. Perintah syukur ini sangat ditekankan dalam Islam, bahkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengancam dengan masuk Neraka bagi para wanita yang tidak bersyukur kepada .
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/30
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/156
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/87
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/251
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/118
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/370
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/62
  • oyd7tvmhlx.pages.dev/13
  • dalil dosa istri ditanggung suami